Tombak Elbaf (OP 770)

Siang, minna.
One Piece chapter 770 udah dari tgl 11 kemarin rilis. Daaan baru sekarang aku post versi teksnya. Sungguh memalukan!
sumber : www.versiteks.com
Penulis : admin 

Selamat membaca : 



OP chapter 770 " Tombak Elbaf"



Bellamy menggunakan seluruh sisa tenaganya untuk melesatkan serangan terakhir itu. Ia melompat-lompat, begitu cepat di antara dinding ruangan itu. Sementara di bawah, Luffy hanya berdiri, diam sambil berteriak, "Hentikan, Bellamy!!"

Luffy tak mau Bellamy memaksakan dirinya, apalagi sampai harus bertarung lagi.

"Bingo sudah menghianatimu, ingat!?" teriak Luffy.
"Kau tak perlu bertarung lagi!!"

"Aku tak peduli!! diam saja kau di sana!!" teriak Bellamy, sambil terus melompat-lompat mengumpulkan momentum..

"Kalau keputusanku... memang terlalu sulit untuk kau mengerti!!!"

Luffy tetap di sana. Ketika Bellamy melempaskan serangannya, tinju dari hempasan pegas super cepat yang dilapisi haki, Luffy menahannya dengan perut. Haki Bellamy dan Luffy saling berbenturan. Luffy tak berusaha untuk menghindar sama sekali, akibatnya darah keluar dari mulutnya.


Di sisi Zoro, pertarungannya dengan patung raksasa Pica masih terus berlanjut.

"Sial lantainya.."

Gbruaaakk!!! tinju raksasa Pica menghantam Zoro hingga menghancurkan perumahan yang ada di bawah sana. Hancur berkeping-keping. "Pica-sama!!"

Crack..

Secara mengejutkan tinju Pica retak, makin retak dan braaakkkk!!! lengan batu itu hancur oleh tebasan Zoro.

"Ah!! Itu si pemburu bajak laut!!" teriak para anak buah Doflamingo.
"Bunuh dia!!" teriak yang lain.

"Sekarang setelah kau telah melihat kekuatanku.. akhirnya kau mulai serius hah, bodoh?" Pica, tubuh aslinya muncul kemudian masuk lagi ke patung batu.

"Tunggu!!" teriak Zoro, sambil menghindari tembakan para anak buah Doflamingo.

"Martabat admiral.." tiba-tiba saja seseorang muncul dan mengeluarkan kemampuan yang aneh. "Berbaris!!" dengan kemampuannya itu, tiba-tiba saja para anak buah Doflamingo berdiri dan berbaris.

"Huh!? Kami berbaris!?" mereka sendiri kaget, tubuh mereka bergerak sendiri.

Orang tadi, si admiral Orlombus itu lalu mengambil salah seorang prajurit, bersiap untuk menggunakannya sebagai bola bowling untuk dilemparkan ke barisan yang sudah dibuat tadi.

"Hentikan!!"

"Admiraaaaal... Bowling pembunuh!!!"

Orlombus melemparkannya dan.. "Gyaa!!" lemparan itupun menghancurkan barisan yang dibuat oleh anak buah Doflamingo.

"Oh, makasih atas bantuannya!!" ucap Zoro sambil berlari.
"Kau dari kolesium kan?"

"Namaku Orlumbus!!" ucap Orlombus. "Kami, pasukan laut Yontamaria akan menawarkan bantuan ke lautan!! Tapi untuk saat ini kami kekurangan orang, jadi kami serahkan monster itu padamu!!"

"Tak masalah!! Lagipula dia sudah mulai menggila.." ucap Zoro.

Zoro terus berlari.. sampai akhirnya "Eh!?" ia kaget, saat menoleh ke samping tampak wajah raksasa Pica di dinding batu. "Ada wajah di dinding!!"

"Ah!! Pica-sama telah mengambil alih dataran tingginya juga!!" teriak sisa-sisa anak buah Doflamingo.

"Pi-kya-pi-kya-pikyararara!!" Pica tertawa, "Apa kau pikir kau akan bisa lo.."

"Tertawa macam apa itu!?" Zoro malah kaget karena tertawanya.

"Memangnya kenapa!? Apa kau ada masalah dengan.."

"Tertawamu itu bodoh sekali, kau tahu!! Aku sampai kaget!!" teriak Zoro.

"Yang bodoh itu kau, pemburu bajak laut!!" teriak anak buah Doflamingo.
"Berani sekali kau membuat Pica-sama marah!!"

Benar saja, Pica makin marah dan menyerang dengan membabibuta, "Charstone!!!" muncul duri-duri batu raksasa yang tak hanya menyerang Zoro tapi juga anak buahnya.

Tak terlalu sulit bagi Zoro untuk menghindari serangan raksasa itu. "Hehe.. baguslah kau besar, aku jadi tak sabar ingin memotongmu.."

Di sisi lain, serangan tadi juga hampir saja mengenai Delinger. "Hei Pica!! Kami juga ada di sini tahu!!"

"Meriam penghancur!!" Ideo menyerang Dellinger yang lengah.
"Jangan melihat ke arah lain, cebol!!" ucapnya.

Lalu, pertarungan antara Baby 5 dan Sai, perbincangan aneh terjadi. Baby 5 berteriak, "Hanya karena kita musuh kau bilang!? Kenapa kau tak bilang saja yang sebenarnya padaku sejak awal!?"

"Eh!? Apa yang kau bicarakan!?" Sai tak mengerti.

"Berhenti berpura-pura begitu!!" teriak Baby 5.

Baby 5 salah mengartakan kalimat-kalimat Sai sebelumnya..

Kata-kata kalau Sai akan menusukan panah ke jantungnya, lalu kata-kata kalau Sai tak akan melepaskannya, Baby 5 salah mengartikan semua itu.

"Kalau kau memang begitu menginginkannya, maka aku akan memberikan semuanya untukmu!! Karena.. kau membutuhkanku, kan!?" teriak Baby 5.

"Eeh!???" Sai masih tak mengerti.

"Akhirnyaaa-in!!!" Machvise berdiri di ujung salah satu duri raksasa akibat serangan Pica tadi. "Akhirnya aku menemukan tempat melompat yang bagus!! Si raksasa Hajrudin telah berhasil diatasi, target selanjutnya adalah..."

"Hei!! Itu kan.." Machvise melihat ke bawah, lalu tampak Zoro yang sedang berlari. "Roronoa Zoro!!" teriaknya.

Sementara di sisi lain Machvise, tampak Hajrudin yang sudah terbaring tak berdaya, tergeletak di atas tanah.

"Bahkan ksatria Elbaf pun tak akan bisa menandingi Machvise-sama.." ucap anak buah Doflamingo.

Hajrudin telah dijatuhkan, tapi masih ada sisa-sisa semangat di dalam dirinya. "Mimpiku adalah untuk menjadi raja para raksasa.."

"Aku telah diselamatkan, tapi aku tak bisa membalasnya. Benar-benar memalukan. Kalau bukan karena kebaikan hati itu, aku pasti masih menjadi mainan. Apa cuma ini yang bisa kulakukan sebagai ucapan terimakasih!?"

Dari atas duri tadi, Machvise telah meluncur, mengarah ke Zoro.
"Aku datang Roronoaaaa!!! Penghancur 1000T vise!!!!"

"Orang itu..!?" Zoro kaget.

"Serahkan dia padaku!!" Hajrudin tiba-tiba saja bangun dan hendak menghalau serangan yang menuju ke arah Zoro itu.

"Hajrudin!? Kau belum mati ya-in!? Kalau begitu akan kutambah berat lagi, Hellish sejuta-T vise!!!!!!!!!! Dengan ini kurasa tulang-tulangmu juga akan hancur!!"

"Orang yang sudah mati tak akan berguna, tapi.. dengan satu saja tangan tersisa, masih mungkin untuk menghancurkan kepala musuh!! Terimalah serangan hidup dan matiku ini!!!"

Hajrudin menggunakan tinjunya untuk melawan Machvise. "Terbanglah!! Ke daratan para dewa!!!"

"Ni-in!!! Percuma saja!! Ini adalah sejuta-T kau tahu!!" Machvise terus mendorong dengan berat tubuhnya. "Tamatlah kau Hajrudin!!"

"Eeh!!!!???"

"Haaaaa!!!!" secara mengejutkan tinju Hajrudinlah yang akhirnya menjadi pemenang. Machvise berhasil dibuat terbang jauh ke atas sana.

"Vise-sama!!! Awas di atasmu!!" teriak para anak buahnya.
"Kau akan menabrak sangkar burungnya, Vise-sama!! Berhenti!!"
"Sangkar itu akan mencincangmu!!!"

"Aaaaaaaah-in!!!!"

"Kelihatannya dia tak akan bisa lolos dari itu.." ucap Hajrudin, lalu kemudian rebah karena energinya sudah benar-benar habis. "Yah, dia memang bukan burung.."

Akhirnya Hajrudin pingsan.

"Tidurlah dengan nyenyak.." ucap Zoro. "Karena saat kau bangun nanti, kurungan ini sudah tak akan ada lagi.."


Previous
Next Post »